priska 42409036

SADEWA

sadewa

Raden Sadewa atau Tangsen yang merupakan saudara kembar dari Raden Nakula adalah bungsu dari Pandawa. Ia adalah putra dari Dewi Madrim dan Batara Aswin, dewa kembar bersama Batara Aswan, ayah Nakula.
Raden Sadewa memiliki perwatakan jujur, setia, taat pada orang tua dan tahu membalas budi serta dapat menjaga rahasia. Dalam hal olah senjata, sadewa ahli dalam penggunaan pedang. Nama-nama lain dari Sadewa adalah Sudamala, dan Madraputra.
Dalam penyamaran di Negri Wirata Sadewa menjadi pengurus taman kerajaan di Wirata bernama Tantripala.
Jika Nakula tak dapat lupa akan segala hal maka, Sadewa juga memiliki ingatan yang kuat serta ahli dalam hal menganalisis sesuatu. Sadewa juga ahli dalam hal Metafisika dan dapat tahu hal yang akan terjadi. Ini diperoleh dari Ditya Sapulebu yang dikalahkannya dan menyatu dalam tubuhnya saat Pandawa membuka hutan Mertani. Selain itu, Sadewa mendapatkan wilayah Bumiretawu atau juga disebut Bawertalun.
Sadewa menikah dengan Dewi Srengginiwati putri Begawan Badawanganala dan berputra Bambang Widapaksa. Selain itu Ia juga menikah dengan Dewi Rasawulan, putri dari Prabu Rasadewa dari kerajaan Selamiral. Menurut kabar, yang sanggup memperistri Dewi Rasawulan akan unggul dalam Baratayuda Di saat yang sama Arjuna dan Dursasana juga datang melamar, namun yang memenakan sayembara pilih itu hanyalah Sadewa karena ia sanggup menjabarkan apa arti cinta sebenarnya.
Sebelum pecah Baratayuda, ada dua raksasa penjelmaan Citraganda dan Citrasena yang bernama Kalantaka dan Kalanjaya yang datang ke Astina hendak membantu kerajaan Astina. Kedua raksasa tersebut sebenarnya hanyalah jin biasa, namun karena dikutuk oleh Batara Guru akibat mengintip Batara Guru dan Dewi Uma yang sedang mandi di telaga. Kehadiran kedua raksasa tersebut tenyata menimbulkan kegusaran dalam diri Dewi Kunti. Dewi Kunti lalu memohon pada Batari Durga agar kedua raksasa tersebut dimusnahkan. Batari Durga meminta Sadewa sebagai tumbalnya. Mendengar hal itu, Dewi Kunti tidak setuju dan kemudian kembali ke Amarta. Batari Durga kemudian menyuruk Kalika, seorang jin anak buahnya untuk menyusup kedalam tubuh Dewi Kunti. Dalam keadaan kerasukan, Dewi Kunti menyuruh sadewa sebagai tumbal dan diminta menghadap Batari Durga. Sadewa pun hanya menurut perintah ibu tirinya yang telah mengasuhnya dari kecil.
Sesampainya di hutan, Batari Durga minta diruwat oleh Sadewa menjadi putri yang cantik. Sadewa tidak sanggup melakukannya dan lalu akan dimangsa oleh Batari Durga. Sang Hyang Narada yang mengetahui hal itu lalu melaporkannya pada Batara Guru. Batara Guru lalu merasuk kedalam tubuh Sadewa dan meruwat Batari Durga. Kemudian kedua raksasa jelmaan Citraganda dan Citrasena dimusnahkan. Cerita ini dikenal dengan lakon Sudamala.
Setelah perang baratayuda selesai, Sadewa memilih menjadi patih Hastina dan juga pendamping Puntadewa. Akhir hidupnya diceritakan mati moksa dengan saudara-saudaranya.
http://wayang.wordpress.com/2010/07/21/pandawa-5-sadewa-tangsen/

Sahadewa (ejaan Sanskerta: सहदेव, Sahadéva), atau yang biasa disingkat Sadewa, adalah salah satu tokoh utama dalam wiracaritaMahabharata. Ia merupakan anggota Pandawa yang paling muda, yang memiliki saudara kembar bernama Nakula.


Meskipun kembar, Nakula dikisahkan memiliki wajah yang lebih tampan daripada Sadewa, sedangkan Sadewa lebih pandai daripada kakaknya itu. Terutama dalam hal perbintangan atau astronomi, kepandaian Sadewa jauh di atas murid-murid Resi Drona lainnya. Selain itu ia juga pandai dalam hal ilmu peternakan sapi. Maka ketika para Pandawa menjalani hukuman menyamar selama setahun di Kerajaan Matsya akibat kalah bermain dadu melawan Korawa, Sadewa pun memilih peran sebagai seorang gembala sapi bernamaTantripala.
Sadewa merupakan yang termuda di antara para Pandawa, yaitu sebutan untuk kelima putra Pandu, raja Kerajaan Hastinapura. Sadewa dan saudara kembarnya, Nakula, lahir dari rahim putri Kerajaan Madra yang bernama Madri (dalam pewayangan disebut Madrim). Sementara itu ketiga kakak mereka, yaitu YudistiraBimasena, dan Arjuna lahir dari rahim Kunti. Meskipun demikian, Sadewa dikisahkan sebagai putra yang paling disayangi Kunti.
Nakula dan Sadewa lahir sebagai anugerah dewa kembar bernama Aswino untuk Madri, karena Pandu saat itu sedang menjalani kutukan tidak bisa bersetubuh dengan istrinya. Keduanya lahir di tengah hutan ketika Pandu sedang menjalani kehidupan sebagai pertapa.
Meskipun Sadewa merupakan Pandawa yang paling muda, namun ia dianggap sebagai yang terbijak di antara mereka. Yudistirabahkan pernah berkata bahwa Sadewa lebih bijak daripada Wrehaspati, guru para dewa.
Sadewa merupakan ahli perbintangan yang ulung dan mampu mengetahui kejadian yang akan datang. Namun ia pernah dikutuk apabila sampai membeberkan rahasia takdir, maka kepalanya akan terbelah menjadi dua.
Setelah kemenangan Arjuna atas sayembara memanah di Kerajaan Pancala, maka semua Pandawa bersama-sama menikah dengan Dropadi, putri negeri tersebut. Dari perkawinan tersebut Sadewa memiliki putra bernama Srutakirti.
selain itu, Sadewa juga menikahi puteri Jarasanda, raja Kerajaan Magadha. Kemudian dari istrinya yang bernama Wijaya, lahir seorang putra bernama Suhotra.
Sangkuni adalah paman para Korawa dari pihak ibu. Ia merupakan tokoh licik yang menciptakan permusuhan antara Pandawa dan Korawa, sehingga meletus perang saudara besar-besaran yang terkenal dengan sebutan Baratayuda.
Melalui permainan dadu, Sangkuni secara licik berhasil merebut Kerajaan Indraprastha dari tangan para Pandawa. Setelah itu Pandawa dan Dropadi dihukum menjalani pembuangan selama 12 tahun di hutan, serta setahun menyamar.
Dalam penyamaran di Kerajaan Matsya, Sadewa berperan sebagai seorang gembala sapi bernama Tantripala. Ia menyadari bahwa penderitaan para Pandawa adalah akibat ulah licik Sangkuni. Maka ia pun bersumpah akan membunuh orang itu apabila meletus perang saudara melawan Korawa.
Setelah masa hukuman berakhir, pihak Korawa menolak mengembalikan hak-hak Pandawa. Upaya perundingan pun mengalami kegagalan. Perang di Kurukshetra pun meletus. Meskipun jumlah kekuatan pihak Pandawa lebih sedikit, namun mereka memperoleh kemenangan.
Pada hari ke-18 Sangkuni bertempur melawan Sahadewa. Dengan mengandalkan ilmu sihirnya, Sangkuni menciptakan banjir besar melanda dataran Kurukshetra. Sadewa dengan susah payah akhirnya berhasil mangalahkan Sangkuni. Tokoh licik itu tewas terkena pedang Sadewa.
Sementara itu dalam pewayangan Jawa, Sangkuni bukan mati di tangan Sadewa, melainkan di tangan Bimasena.
http://id.wikipedia.org/wiki/Sadewa









Konsep :
Sadewa adalah seseorang yag bijaksana, leh karena itu dia dibuat dengan memiliki mata yang teduh untuk menunjukkan kesan bijaksana. Ada sumber yang mengatakan bahwa dia adalah seorang gay. sehingga saya menggunakan banyak aksesoris di badannya untuk menunjukkan bahwa dia adalah seorang gay yang sering diidentikkan dengan laki-laki yang seperti wanita.  Kostum yang digunakan menyerupai kostum yang digunakan oleh pengawal atau ajudan kerajaan zaman dahulu, untuk menunjukkan bahwa dia adakah seorang anggota kerajaa yang sangat sederhana, bisa dilihat dari penampilannya. Pada bawhannya menggunakan motif hanya di sebelah kanan untuk menunjukkan bahwa dia memiliki saudara kembar yaitu Nakula.

Hasil 3d :